Forbidden Love Part III


forbidden love

 

Title : Forbidden Love

Author : Heena Park

Ratting : PG-15

Genre : Romance, Sad, Marriage Life

Lenght : Multichapter

Main Cast :

-Shin Hee Ra

-Kim Jong In

-Do Kyungsoo

-Park Chan Yeol

-Park Wo Bin

 

 

Chapter III

 

 

“Apa? Kau sudah gila ya!” teriakkan So Ra yang begitu kencang terngiang hampir diseluruh sudut kantin kampus. Wanita berbadan subur itu menarik-keluarkan napasnya, berniat untuk menenangkan diri.

Siapa yang tidak terkejut jika mendengar sahabatnya akan menikah dalam waktu dekat hanya karena motif sakit hati pada seseorang?

“Tidak, tidak, kau tidak boleh melakukan itu Shin Heera. Aku akan mematahkan kakimu jika kau melakukannya! Lagipula bagaimana caranya kau membalas dendam pada Chan Yeol menggunakan pria itu? Kau benar-benar, ahh!”

Hee Ra menumpukan wajahnya pada kedua lengan yang sejajar di meja kemudian menekuknya, “Ahh, aku sudah terlanjur menerima tawaran pria itu,” ia berhenti sebentar dan memasang wajah melas, “aku tidak tahu apakah bisa membatalkannya atau tidak,” lanjutnya pasrah.

“Tolong, kepalaku hampir pecah, tolong,” So Ra memegangi kepalanya frustasi. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran Hee Ra saat itu.

“Ya! Kwon So Ra kau bersikap terlalu berlebihan.”

So Ra menajamkan pandangannya ke arah Hee Ra, “Berlebihan katamu? Ku rasa kau sudah benar-benar gila. Bagaimana mungkin menikah dengan pria yang tidak kau ketahui seperti apa dia sebenarnya bisa disebut biasa saja? Kau tahu, seharusnya responku lebih dari ini, hanya saja aku sedang lapar, jadi aku tidak melakukannya.”

Hee Ra membulatkan mulutnya setelah mendengar jawaban So Ra. Apakah yang ada dalam otak gadis ini hanya makan, makan, dan makan? Benar-benar membuat frustasi.

“Aku tidak mau tahu, kau harus membatalkan pernikahan itu,” So Ra berdiri dan menarik dagu Hee Ra agar gadis itu menatap kedua matanya, “lagipula apa yang akan kau katakan pada ayah dan ibumu?” sahutnya sebelum Hee Ra bergerak melepaskan diri.

Benar. Perkataan So Ra memang benar. Ia yakin pasti kedua orang tuanya akan berpikir yang tidak-tidak jika mendengar bahwa Hee Ra akan segera menikah. Mereka pasti mengira bahwa Hee Ra selingkuh dari Chan Yeol dan hamil di luar nikah dengan pria lain, karena sepengetahuan orang tuanya, ia sedang menjalin hubungan dengan Chan Yeol, bukan Jong In.

 

Hee Ra memutuskan panggilannya dengan So Ra. Gadis berambut hitam itu sudah berdiri tepat di depan pagar besi yang besar dan tinggi menutupi rumah mewah di belakangnya.

Security yang awalnya duduk manis di tempatnya-pun terbangun begitu melihat Hee Ra berada di sana.

“Ada yang bisa saya bantu?” ujar security yang baru saja menghampirinya.

Hee Ra menggigiti bibir bawahnya, itu adalah salah satu kebiasaan lama yang tidak bisa ia hilangkan, kebiasaan itu selalu muncul ketika ia sedang gugup.

“Apakah.. Kim Jong In berada di rumah? Aku sudah membuat janji dengannya.”

Security tadi mengeluarkan walky talky yang bersarang di celananya. Ia mencoba menghubungi seseorang. Setelah bercakap-cakap selama beberapa detik akhirnya security tersebut membuka pintu gerbang dan mempersilahkan Hee Ra untuk masuk.

Matanya langsung membulat takjub begitu melihat bagaimana bentuk asli dari rumah Jong In. Hee Ra merasa ingin pingsan sekarang. Ia tidak pernah melihat rumah sebesar dan sebagus ini secara langsung.

Ia berpikir bahwa rumah semacam itu hanya ada dalam serial drama seperti ‘Boys Over Flowers’ dan semacamnya. Tapi percaya tidak percaya, nyatanya rumah Jong In tidak jauh berbeda dari rumah dalam serial drama tersebut.

Apakah Jong In adalah jelmaan dari Goo Jun Pyo di dunia nyata?

 

Picture-2

 

Ia masih terpesona pada bangunan berlantai dua yang kini terpampang jelas di hadapannya. Sekaya apakah pria itu hingga bisa membuat rumah nampak seperti istana? Benar, istana. Hee Ra lebih suka jika menyebut tempat ini sebagai istana.

Hee Ra berjalan pelan menikmati keindahan pada setiap sudut halaman rumah Jong In. Matanya benar-benar dimanjakan dengan bangunan megah yang kini berada tepat di depannya, bahkan rumah Chan Yeol yang menurutnya sudah bagus-pun ternyata tidak lebih mewah dari rumah yang berada dihadapannya saat ini.

“Sampai kapan kau akan terpesona seperti itu, Nona Shin Hee Ra?”

Hee Ra tersontak mendengar suara seorang pria, lamunannya buyar dan berusaha mencari darimana asal suara tersebut.

Jong In berdiri tepat di belakang Hee Ra dengan kemeja putih dan jas hitam serta kedua tangan yang dimasukkan dalam saku celana. Ia yakin pasti banyak gadis yang menyukai Jong In. Ia tampan, kaya, dan sangat modis, siapapun yang melihat Jong In pasti langsung jatuh cinta sejak pandangan pertama.

“Ikutlah denganku, kita bicarakan saja di dalam.” Jong In menggerakkan kepalanya ke rumah dan sedetik kemudian berjalan mendahului Hee Ra.

Mereka masuk melalui pintu utama dan langsung disambut oleh sebuah air mancur kecil yang berada di tengah ruangan kosong tersebut. Lagi-lagi Hee Ra tidak bisa menyembunyikan ketakjubannya pada Jong In.

 

jonginhome2

 

“Kau tidak perlu bersikap seperti itu, sebentar lagi kau juga akan tinggal di sini.” Jong In melirik Hee Ra sebentar dan berjalan ke arah air mancur tersebut.

Hee Ra memicingkan matanya. Ia tidak akan pernah tinggal di sini, lagipula ia ingin membatalkan pernikahannya dengan Jong In bukan?

“Aku akan mengajakmu berkeliling rumah dulu.” Jong In melanjutkan perjalanannya dan berhenti di depan ruang makan.

 

jonginhome3

 

Terlihat tiga orang wanita sedang menyiapkan makanan di sana, bukan hanya satu makanan namun sangat banyak. Apakah akan ada tamu?

“Setelah ini kau bisa makan, aku sudah menyiapkannya.” Jong In memandang Hee Ra tepat ketika gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan, “kenapa kau bersikap seperti itu?” sambung Jong In.

Hee Ra menggeleng, “Tidak…aku tidak apa-apa…”

Ia benar-benar tidak bisa membayangkan jika tinggal dalam rumah sebesar ini. Suami yang tampan, rumah besar, hidup kaya raya. Tapi ingat, tujuannya ke sini bukanlah untuk itu, melainkan untuk membatalkan pernikahannya dengan Jong In.

Mereka kembali berjalan, kali ini Jong In membuka pintu yang berada di lantai dua, “Ini adalah kamarmu,” ia berhenti sebentar dan minggir sebentar untuk membiarkan Hee Ra masuk, “Jika kau tidak suka dengan barang-barang di sini, aku akan menggantinya.”

jonginhome6

 

Ia mendorong punggung Hee Ra ke arah kamar mandi dan cukup sudah. Lagi-lagi Hee Ra terpesona pada setiap detil ruangan dalam rumah Jong In. Otaknya benar-benar tidak bisa menerima, bagaimana mungkin tempat ini bisa disebut rumah? Ini adalah istana dalam dunia nyata.

 

jonginhome7

 

Hee Ra bahkan bisa saja menghabiskan waktu seharian dalam kamar mandi jika rumahnya sepert ini. Sungguh beruntung gadis yang nantinya menjadi istri Jong In, hidupnya pasti sangat terjamin.

“Jadi sekarang ikutlah aku ke ruanganku, kita bicarakan tentang pernikahan kita.”

Pernikahan…

Setiap kali mendengar kata itu, entah mengapa seluruh tubuhnya seakan bergetar dengan sendirinya. Hati dan jiwanya seolah bergejolak. Persepsi tentang indahnya pernikahan kini berubah menjadi sesuatu yang kelam bagi Hee Ra, terutama saat ia mendapatkan undangan dari Chan Yeol.

Nampak dua orang pria berjas dan kacamata hitam di depan kamar. Salah satu dari keduanya buru-buru membukakan pintu ketika Jong In sudah mendekat. Lalu tanpa menoleh sedikitpun, Jong In langsung masuk ke kamarnya dan duduk pada sofa yang terletak tidak jauh dari ranjang

 

jonginhome1

 

Kamar Jong In berkali-kali lebih besar dari kamarnya. Di dalam sana terdapat kasur, kursi, beberapa meja, lampu, televisi, dan banyak benda lain, bahkan ada sebuah perapian kecil yang menjalar menjadi cerobong asap di dalam kamarnya.

Hee Ra tidak duduk di sofa, ia tetap berdiri dan membulatkan kedua telapak tangannya mencoba untuk menyiapkan keberanian untuk mengatakan maksudnya datang kemari.

“Kim Jong In..”

Bagus, ia sudah berhasil mengeluarkan suaranya untuk memanggil pria itu.

“Ya?”

“Sebenarnya… sebenarnya maksudku datang ke sini.. adalah untuk membatalkan rencana pernikahan gilamu itu!”

Jong In tertawa kecil dan memegang keningnya sebentar, “Lelucon macam apa ini? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” Jong In berdiri dan hendak menarik lengan Hee Ra, namun sungguh sayang karena gadis itu telah lebih dahulu berlari dan keluar dari kamar.

Jong In menyuruh semua bodyguardnya untuk menangkap Hee Ra, namun tidak ada satupun yang berhasil. Hingga akhirnya tepat ketika Hee Ra akan melangkahkan kakinya keluar rumah, Jong In berpura-pura terjatuh dan kesakitan.

Arggh! Jantungku, kepalaku, aku bisa mati arghh!”

Hee Ra menghentikan langkahnya, ia mendengar teriakkan Jong In. Begitu berbalik ternyata pria itu telah tersungkur di lantai dan terlihat beberapa bodyguardnya sedang berusaha untuk menolong.

Hee Ra buru-buru menghampiri Jong In dan memindahkan kepala pria itu ke atas pahanya. Wajahnya berubah cemas begitu mengetahui Jong In sedang kesakitan.

“Ku mohon Shin Hee Ra, menikahlah denganku ahhh,” ucapannya terputus, Jong In mencoba meraih tangan Hee Ra dan menggenggamnya erat. “Aku.. aku menderita wealth loss phobia, jadi menikahlah denganku!”

Apa?

Apa katanya barusan?

Phobia macam apa itu?!

Hee Ra menggeleng, “Kau, mana ada phobia seperti itu!”

Jong In menggerutu, “Aku yang merasakan phobianya, jadi aku tahu kalau phobia seperti itu memang benar-benar ada,” gumamnya lalu kembali merintih kesakitan.

Hee Ra membuang napasnya berat. Ia tahu jika menolak permintaan Jong In maka pria itu akan kehilangan semua kekayaannya, seperti yang dikatakan oleh Jong In kemarin. Namun jika ia benar-benar melanjutkan pernikahan gila tersebut, apa yang harus ia katakan pada kedua orang tuanya?

“Shin Hee Ra, ku mohon…” Jong In menempelkan kedua telapak tangannya sambil memohon pada Hee Ra.

Perubahan sifat Jong In benar-benar membuatnya meleleh. Awalnya pria itu bersikap amat dingin dan menyebalkan, dan di saat seperti ini, saat ia membutuhkan Hee Ra dan hampir kehilangan seluruh kekayaannya, barulah Jong In bersikap manis penuh harap.

Jong In bangkit dan duduk tepat di depan Hee Ra, “Aku benar-benar membutuhkanmu Shin Hee Ra. Hanya kau yang nenek inginkan. Aku berjanji akan memberimu apapun jika kau mau melakukannya…”

 

Hee Ra menggigit kecil bibir bawahnya mendengar setiap kata yang keluar dari mulut ibunya melalui telepon.

“Kau ini kenapa? Kenapa mendadak begini? Kau tidak melakukan hal negatif kan? Apa kau selingkuh dari Chan Yeol dan—”

“Mama!”

Telinganya sudah panas mendengar ibunya bergumam tanpa henti. Sedetik setelah Hee Ra mengatakan bahwa akan segera menikah dengan Jong In, tanpa permisi ibunya langsung mengatakan hal-hal yang bahkan tidak Hee Ra mengerti.

Selingkuh, hubungan gelap, hal negatif. Ia tahu bahwa ibunya akan terkejut, namun ia tidak mungkin memberitahu apa alasan sebenarnya.

“Aku tidak hamil, aku tidak berselingkuh! Lagipula.. Chan Yeol juga akan menikah. Kami sudah putus sejak lama dan setelah itu aku berpacaran dengan Jong In.”

“Apa? Lama apanya? Baru sebulan lebih beberapa hari yang lalu kalian datang ke rumah. Kau dan Chan Yeol.”

Bodoh. Ia lupa soal itu.

“A..apa? Itu.. Bukankah itu sudah terjadi tiga bulan yang lalu? Mama pasti lupa.”

“Shin Hee Ra…”

Hee Ra mendesah berat, “Ayolah ma, aku berani bersumpah bahwa Jong In seribu kali lebih baik daripada Chan Yeol!.” Setidaknya Jong In bukan type pria yang tiba-tiba menghilang dan kembali dengan membawa undangan pernikahan

Shin Min Young akhirnya menyerah, ia mendengus dan kembali berbicara, “Baiklah, kalau begitu bawa dia pada mama. Ok?”

Hee Ra menganggukkan kepalanya walaupun ia tahu bahwa Shin Min Young tidak akan bisa melihat itu, “Baiklah ma, aku akan mengajaknya bertemu dengan mama dan papa,” jawab Hee Ra kemudian memutuskan panggilannya.

“Apa kata ibumu?” So Ra yang baru saja kembali dari dapur segera duduk di samping Hee Ra.

“Dia menyuruhku untuk membawa Jong In kesana. Ia menghempaskan punggungnya pada badan sofa, “Aku tidak yakin Jong In mau melakukan itu,” lanjutnya cemas.

“Cobalah saja dulu. Bukankah Jong In sendiri yang bilang bahwa dia akan memberimu apapun jika mau menikah dengannya? Seharusnya dia mau menemui ibumu.”

Hee Ra mengkerutkan keningnya, “Tunggu dulu… Kau, bukankah kemarin kau tidak merestuiku menikah dengan Jong In? Kenapa hari ini kau malah..”

So Ra mengibaskan telapak tangan kirinya, “Tidak. Aku bukannya merestuimu menikah dengan Jong In, tapi setelah ku pikir-pikir memang tidak ada salahnya kau menikah dengannya, lagipula siapa tahu kau bisa benar-benar jatuh cinta pada Jong In dan melupakan Chan Yeol.”

Hee Ra sedikit kaget mendengar perkataan So Ra tentang jatuh cinta pada Jong In dan melupakan Chan Yeol. Tidak, ia tidak akan pernah jatuh cinta dengan Jong In. Namun untuk melupakan Chan Yeol, ia berharap hal itu benar-benar akan terjadi.

Hee Ra mengambil ponselnya yang tergeletak pada meja kecil di samping sofa. Menekan kontak dan mencari nama Jong In kemudian mengirimkan pesan.

To : 김종인

“Temui aku di depan toko dekat pertigaan rumahku pukul 3 sore. Jangan bawa bodyguardmu. Penting!”

“Jadi apa?” Jong In memandang Hee Ra yang kini telah duduk di sampingnya.

“Kau tidak membawa bodyguardmu kan?” Hee Ra menggerakkan kepalanya ke kanan, kiri, depan, dan belakang, takut jika Jong In membawa bodyguardnya.

Jong In mendengus dan memegang kepala Hee Ra agar gadis itu berhenti bergerak-gerak tak jelas, “Ya, aku sudah bilang bahwa tidak membawa bodyguard. Jadi kita mau apa?”

Hee Ra melepaskan tangan Jong In dari kepalanya. Pria ini selalu bersikap semaunya sendiri. Persepsi tentang betapa beruntungnya gadis yang menjadi istri Jong In kini mulai memudar dari pikiran Hee Ra karena pada kenyataannya Jong In sangat menyebalkan.

“Kita… pergi ke Busan dan temui orang tuaku. Aku tidak akan menikah denganmu jika kau tidak melakukannya.”

“Apa?!”

 

 

Sudah pukul 3 sore. Chan Yeol mengenakan dasi kupu-kupu dan sepatu hitam mengkilatnya. Seorang pria berusia dua tahun lebih tua darinya sudah berdiri di ambang pintu dan berkali-kali memanggil namanya.

Setelah merasa cukup, Chan Yeol berdiri dan menghampiri pria itu. Pakaian dan penampilannya bagus, namun hatinya tidak. Ia belum siap jika harus menikah dengan gadis pilihan ibunya.

Choi Ha Neul—Gadis itu memang cantik menawan, ia perfectionis. Namun itulah yang tidak Chan Yeol sukai. Gadis itu selalu menganggap dirinya paling baik di antara gadis lainnya di seluruh dunia. Walaupun pada kenyataannya Ha Neul adalah teman masa kecil dan bahkan salah satu gadis yang dulu pernah membuatnya jatuh cinta, namun Chan Yeol tetap saja tidak bisa menerima perjodohan ini.

“Belum terlambat, kau bisa menghentikan pernikahan ini dan meminta maaf pada kekasihmu.” Park Wo Bin menepuk pundak Chan Yeol. Ia adalah sepupu Chan Yeol yang sama-sama harus menerima perjodohan karena tidak berniat untuk melanjutkan perusahaan.

“Kau tidak boleh menyesal sepertiku, ini hanya akan menyiksamu, Park Chan Yeol.”

Chan Yeol menggeleng dan melepaskan pegangan Wo Bin dari pundaknya, “Aku tidak punya pilihan lain hyeong, aku tidak bisa..”

“Kau bukannya tidak punya pilihan, kau saja yang tidak bisa melihat pilihan itu, Yeol!”

“Tapi perusahaan ayah membutuhkanku hyeong!”

Wo Bin memijit pelipisnya sebentar dan kembali menatap Chan Yeol, “Percayalah padaku, kau bahkan masih memiliki adik Yeol.”

“Cheon Sa? Apakah kau berpikir bahwa Cheon Sa yang akan melanjutkan perusahaan? Kau sudah gila hyeong! Dia bahkan tidak bisa berdiri dengan kakinya sendiri! Bagaimana mungkin bisa menumpu sebuah perusahaan!”

“Itu adalah salah satu kelemahanmu Yeol, kau tidak pernah melihat sisi kelebihan adikmu, yang kau tahu hanya dia lumpuh dan itu berarti dia tidak bisa melakukan apapun. Hatimu sudah benar-benar buta Yeol!”

Chan Yeol tersungkur di lantai. Perkataan Wo Bin benar-benar menusuk hatinya. Ya, pria itu benar. Ia selalu menganggap Park Cheon Sa tidak bisa melakukan apapun. Ia selalu ingin melindungi Park Cheon Sa. Ia selalu berpikir bahwa Park Cheon Sa membutuhkan bantuannya.

Ia benar-benar tidak ingin membebani adiknya. Walaupun ia tahu bahwa sebenarnya Cheon Sa memiliki bakat untuk menjadi penerus perusahaan, tapi ia tetap tidak mau mengakuinya.

“Jadi sekarang bagaimana? Kau mau tetap di sini atau pergi?” Wo Bin memegang kedua lengan Chan Yeol dan menarik pria itu untuk berdiri.

Ia menatap Wo Bin sebentar dan mengangguk, “Aku akan pergi hyeong, katakan pada ibu bahwa aku menolak pernikahan ini.”

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Chan Yeol langsung berlari meninggalkan Wo Bin dan keluar melalui pintu belakang kemudian memanjat dinding karena ia tidak mungkin pergi lewat gerbang. Banyak pengawal orang tuanya yang sedang berjaga di sana, tentu ia tidak ingin mengambil resiko.

Chan Yeol berlari sekuat tenaga menuju ke halte bis. Ia berniat menemui Hee Ra dan meminta maaf pada gadis itu. Namun, sepertinya nasib baik tidak berpihak kepadanya, sudah lima belas menit dan tidak ada satu bis-pun yang datang. Ia harus cepat. Akhirnya Chan Yeol memilih untuk menggunakan taksi karena ia tidak ingin kehilangan Hee Ra.

Tiga puluh menit berlalu. Kini kakinya telah menginjak tanah halaman rumah Hee Ra. Sepi, bahkan pintunya-pun sepertinya di kunci. Apakah gadis itu sedang pergi? Bukankah hari ini dia libur kuliah dan juga kerja? Kenapa tidak kelihatan ada tanda kehidupan di sana?

Chan Yeol mengetuk pintu rumah Hee Ra dengan sedikit pelan, tubuhnya gemetar, ia takut jika nantinya Hee Ra akan keluar dan membencinya.

Klekk..

Jantungnya berdebar kencang. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana respon Hee Ra ketika melihatnya berdiri di depan rumah dengan pakaian seperti ini.

Wajah seorang gadis terlihat dari balik pintu yang sudah terbuka. Chan Yeol membulatkan mulutnya. Bukan Hee Ra, namun So Ra.

“Park Chan Yeol?” Gadis itu nampak tergagap karena kehadiran Chan Yeol di sini, “Apa yang kau lakukan? Bajumu? Kenapa kau memakai pakaian seperti itu?”

Chan Yeol menggerakkan kepalanya ke dalam rumah, “Dimana Hee Ra? Aku harus segera menemuinya.”

Kwon So Ra mendorong Chan Yeol untuk menjauh, “Aku beritahu padamu, jangan pernah kau mencari Hee Ra lagi karena dia akan segera menikah dengan pria yang seribu kali jauh lebih baik darimu.”

“Apa?”

“Tidak usah merespon seperti itu, dasar kau pria jahat!”

“Tidak Kwon So Ra, apa maksudmu dengan dia akan menikah dengan pria lain? Kau tidak serius kan?”

So Ra tersenyum kecil, “Kau pikir? Semenjak kau tiba-tiba meninggalkannya dan berniat untuk menikah dengan wanita lain, Hee Ra telah kehilangan semangatnya, namun ia bertemu dengan pria baik dan mereka akan segera menikah.”

“Tidak mungkin Kwon So Ra, itu baru terjadi lima hari yang lalu!”

“Lalu kenapa kalau lima hari? Terserah kau sajalah, yang penting aku sudah mengatakannya. Jadi lebih baik kau pergi dari sini atau kau akan menyesal karena melihat Hee Ra sedang bahagia bersama pria pilihannya.”

Drakk

Kwon So Ra menutup pintu rumah Hee Ra tanpa memperdulikan Chan Yeol. Apakah ia serius? Kekasihnya? Shin Hee Ra akan menikah dengan pria lain? Tapi bagaimana mungkin, mereka bahkan baru berpisah beberapa hari. Ini tidak mungkin, Chan Yeol yakin bahwa So Ra hanya sedang membuat alasan agar ia tidak mendekati Hee Ra lagi.

 

To Be Continued

174 pemikiran pada “Forbidden Love Part III

  1. jahat banget so ra, kata2nya nyelekit wkwk tapi biarin lah. biar tau rasa. lagian juga aku.lebih suka heera sama jongin daripada heera-chanyeol n jongin-do. ewww gabisa dibayangin deh :3
    keep writing eon 😉

  2. Chanyeol pasti ngira heera selingkuh 😀
    Chanyeol kabur dari pernikahannya trus heera pasti gk yakin sama keputusanya yang mau nikah sama jongin 😦 rumit jg nih

  3. yah kesian si chanyeol. berarti emang dasar ga jodoh tu… oya, bosnya hee ra di chap awal bukannya namanya Mr. Han? kok ganti jd minhyuk? atau aku yg salah baca? hehe

  4. setuju sama sora.. please chanyeol jangan ganggu heera lagi.. biarkan dia bahagia.
    tapi, emangnya heera sama jongin bakal bahagia ya?
    Jongin bener-bener kaya raya ya?? ckckck

  5. aku yakin reaksinya heera nanti bakalan kaget, kagetny tuh bkn kaget biasa tp kaget lebay yg bener” kaget pas tau jongin itu homoseksual. persepsi dia ttg ‘istri masa depan’ jongin itu hancur lebur seketika =D
    too late chanyeol !! knp bukan dari kemaren” atuh km batalin pernikahannya ? giliran heera udh mau nikah sm yg laen, lah km baru nyadar.. heol -_-

  6. Lucu gambar rumahnya jadi gampang imajinasiin mreka yg ada dstu.
    Terlambat yeol,tpi tak apalah,lebih menantikan hub heera-jong in

  7. Lah chap sebelumnya kasihan sama heera, sekarang sama chanyeol jadi gak tega… Sekarang pengennya chan sama si heera balik lagi :’v

  8. gatau gua mau kasian sama siapa. ke cy, cy juga salah gara2 cuma omdo. ke heera juga salah gara2 dia dgn bodohnya mau dendam ke cy. tapi feeling gua heera jongin bakalan happy ending

  9. OMG heloooowwww…akhornya shin heera sm jongin menikah juga nih, padahal tadinya kan shin heera mau menolak pernikahan ini gara2 akting jongin yg keren bgtz jdi heera ketipu yaa…kwon sora kau jahat bgtz sm yeollie ngga perlu menggunakan kata2 kasar begitu utk ngusir chanyeol, chanyeol mungkin memang kalian berdua tak ditakdirkan bersama jdi kalian hrs dipisahkan dg cara seperti ini…next chapter selanjutnya, keep writing and fighting…

  10. jong kamar mandi lu lebih gede dari kamar tamu di rmh gua :v
    jongin lu harus berusaha supaya bisa sembuh!
    mama park jahat amat nyembunyiin cheonsa.
    haneul kok kesannnya kek ngehasut ceye gitu ya/ okede lgsg ke chap brktnya ya kak ^^

  11. yah gimana dong sekarang jadinya?
    padahal prediksi gua si yeollie lancar2 aja pernikahannya kenapa jadi begindang cin eike jadi pusing -_-”

    tapi kaga ngapa biartambah seru jalan ceritanya hehehe… 🙂

  12. si jongin lucu ya dia bisa berubah jadi orang yang beda dalam satu waktu hehehe…

    hee ra juga lucu gak bisa ngeliat orang sakit aaaahhhh jadi suka sama pasangan ini hihihi…

  13. Aku gregetan sndiri ngebaca part ini thor😁. Yaelah chanyeol udh telat bgt buat usaha ngebatalin prjodohannya, knpa gak dari kmren-kmren usahanya -,-. Chanyeol labil dah😒 tuhkan jdi ditinggal sama hee ra kan. Wiih kwon so ra ngomongnya ceplas ceplos sekaligus langsung ngena ke hati yaa kata2nya😁. Lucu ya liat usaha jongin buat ngajak nikah hee ra pake alasan phobia aneh kyk gtu segala wkwkwk.

  14. Chap 3 bener2 bikin baper..duh jongin bikin agak gimana gitu klo homo gini, duh bias aku (?) 😂
    Agak ganyangka klo disini kaisoo bener2 menjiwai sebagai pasangan homoseksual. Uwahh thor, daebak, ceritanya makim seru, joah~

  15. Jongin actingnya bagus banget heera smpe prcaya kaya gitu… Hahahahahahahaha
    Chanyeoollll,, knpa kisahmu sesakit ini… Hiks…..hiks….hiks…

  16. Nah kan mampus lu kejadian juga akirnya -,-
    Serem ye. Terkadang kata terlambat itu sama seremnya sma “valak” … 😥
    Kasiaan si chanyeol. Haneul ilang hee ra pun ilang :v
    Surammm
    Udah itu sma mb valak nganggur :v

  17. Yahhh .. Chanyeol milih ke Hee Ra tpi Hee Ra udah terlanjur sama Jongin hadeuuh gmana nasib uri Chanyeol ?!
    Sangat penasaran cuss ah ke part selanjutnya ^^

  18. Chap 3, duh pas bagian jong in megang kepala heera yg kesana kemari buat mastiin gk ada bodyguard jongin yg ikut itu, kok manis bgt ya. Keren lah pokoknya. Btw mksih ya kak pwnya 🙂

  19. tuhh kan aku bilang juga nikah itu jangan buat main main, chanyeol udh kena imbasnya tinggal hee ra sama jongin,,

  20. Ya ampun…q berasa dilema jg….chan……Klo emang niat g mau bukannya dr awal nolak?Klo skrg terlanjur hee dibawa jongin tuh.Ya sudahlah mungkin emang blm jodoh .mdh2an jongin sembuh n bisa cinta ma hee…

  21. Park Chan Yeol kau telat!! Jong In lebih dulu maju selangkah di sepanmu unyuk menikah dengan Hee Ra, hhuhuhu gmana Chanyeol kedepannya? Apa di akan tetap menikah dengan gadis pilihan ibunya??
    Sangat penasaran cuss ah ke part selanjutnya ^^

  22. yah.. chanyeol terlambat, kenapa enggak dari dulu coba kaya gitu. mungkin hee ra tetap sama kamu chanyeol.
    tapi, aku berharap yang terbaik aja buat hee ra

Tinggalkan Balasan ke Shennyshey Batalkan balasan